Genset (generator set) jadi solusi utama saat listrik padam, baik di rumah, tempat usaha, hingga proyek industri. Tapi, tak semua genset cocok untuk semua kebutuhan. Salah satu hal paling penting yang harus diperhatikan adalah kapasitas dayanya.
Kapasitas genset menentukan seberapa banyak beban listrik yang bisa ditanggung. Jika terlalu kecil, genset bisa kewalahan. Jika terlalu besar, justru boros bahan bakar dan biaya. Untuk membantu Anda menentukan pilihan yang tepat, berikut lima macam kapasitas genset yang umum digunakan beserta contohnya.
1. Genset 1 – 5 KVA
Genset kecil ini cocok untuk kebutuhan ringan seperti lampu, kipas angin, televisi, kulkas, dan perangkat elektronik dasar lainnya. Banyak digunakan di rumah atau usaha kecil yang ingin tetap beroperasi saat listrik padam.
Contoh penggunaan:
- Rumah tangga
- Warung makan kecil
- Toko kelontong
2. Genset 6 – 20 KVA
Kapasitas ini bisa menyalakan perangkat tambahan seperti AC, printer, dan beberapa komputer sekaligus. Cocok untuk bisnis berskala menengah.
Contoh penggunaan:
- Kantor kecil
- Minimarket
- Klinik
3. Genset 20 – 100 KVA
Untuk operasional yang lebih kompleks, genset ini memberikan pasokan listrik cukup besar dan stabil. Umumnya digunakan di lingkungan kerja dengan aktivitas intensif.
Contoh penggunaan:
- Restoran besar
- Sekolah menengah
- Proyek konstruksi
4. Genset 100 – 500 KVA
Genset kapasitas sedang hingga besar ini digunakan untuk operasional yang lebih luas dan membutuhkan suplai listrik konsisten.
Contoh penggunaan:
- Hotel
- Gedung perkantoran
- Pabrik skala menengah
5. Genset > 500 KVA
Ini adalah tipe genset berkekuatan tinggi, dipakai untuk kebutuhan yang benar-benar besar dan vital. Biasanya tidak hanya sebagai cadangan, tapi juga sebagai sumber utama dalam situasi tertentu.
Contoh penggunaan:
- Bandara
- Rumah sakit besar
- Pabrik otomotif
Tips Memilih Kapasitas Genset
Pastikan Anda menghitung total daya perangkat yang ingin ditopang saat listrik padam. Tambahkan margin sekitar 20–25% agar genset tidak cepat aus. Pertimbangkan juga jenis bahan bakar (bensin, diesel, atau gas), frekuensi penggunaan, dan jenis genset (silent atau open).
Dengan memilih kapasitas genset yang sesuai, Anda bisa memastikan operasional tetap berjalan lancar tanpa kendala kelistrikan, kapan pun dibutuhkan.