Harga solar industri masih menjadi faktor penting dalam menentukan biaya operasional di berbagai sektor seperti manufaktur, logistik, hingga pertambangan.
Pergerakan harga dipengaruhi oleh harga minyak dunia, kurs rupiah, dinamika geopolitik, hingga kebijakan energi nasional. Selain itu, transisi ke energi ramah lingkungan juga mulai memberi pengaruh terhadap pola konsumsi solar industri.
Berikut adalah daftar harga dasar keekonomian BBM Pertamina per 14 Oktober 2025 (belum termasuk pajak).
Jenis Produk | Wil. 1 (Rp/KL) | Wil. 2 (Rp/KL) | Wil. 3 (Rp/KL) | Wil. 4 (Rp/KL) |
---|---|---|---|---|
Pertamax Turbo | 15.650.000 | 15.750.000 | 15.850.000 | 16.000.000 |
Pertamax | 14.450.000 | 14.550.000 | 14.650.000 | 14.800.000 |
Pertalite | 13.750.000 | 13.850.000 | 13.950.000 | 14.100.000 |
Minyak Tanah | 13.700.000 | 13.800.000 | 14.000.000 | 14.200.000 |
Dex 10 ppm | 21.700.000 | 21.700.000 | 21.800.000 | 21.950.000 |
Dex 50 ppm | 21.600.000 | 21.600.000 | 21.700.000 | 21.850.000 |
Bio Pertamina Dex | 21.600.000 | 21.600.000 | 21.700.000 | 21.850.000 |
Dexlite | 21.550.000 | 21.550.000 | 21.650.000 | 21.800.000 |
Biosolar Industri | 21.450.000 | 21.450.000 | 21.550.000 | 21.700.000 |
Biosolar Industri (B-0) | 17.600.000 | 17.600.000 | 17.700.000 | 17.850.000 |
M. Diesel | 16.450.000 | 16.450.000 | 16.550.000 | 16.700.000 |
MFO Low Sulphur* | 15.900.000 | 15.900.000 | 15.900.000 | 15.900.000 |
MFO High Sulphur 180 Cst* | 13.750.000 | 13.850.000 | 13.950.000 | 14.100.000 |
* dalam satuan Rp/MT
Keterangan Wilayah:
- Wilayah 1: Sumatera, Jawa, Madura, Bali
- Wilayah 2: Kalimantan
- Wilayah 3: Sulawesi dan NTB
- Wilayah 4: Papua, Maluku, dan NTT
Catatan penting:
- Harga berlaku pada saat penyerahan BBM dari instalasi/Depot Pertamina.
- Produk solar dikenakan PBB-KB sesuai sektor usaha:
- 5% untuk transportasi & kontraktor jalan
- 4,5% untuk pertambangan, kehutanan, dan perkebunan
- 0,858% untuk sektor usaha lainnya
- Semua jenis produk dikenakan PPN 11% dan PPh 0,3%.
Harga di atas belum termasuk ongkos angkut/pengiriman.
Perbandingan Tren Harga Awal Oktober vs Pertengahan Oktober 2025
Setelah mengalami kenaikan signifikan pada awal Oktober 2025, harga solar industri kini menunjukkan tren stabil di pertengahan bulan. Beberapa produk BBM bahkan mulai terkoreksi tipis, menandakan adanya penyesuaian terhadap harga minyak dunia dan kondisi pasar domestik.
Berikut perbandingan perubahan harga antara periode 1–14 Oktober 2025 dan 14 Oktober 2025:
Jenis BBM | Awal Okt 2025 (Rp/KL) | 14 Okt 2025 (Rp/KL) | Perubahan |
---|---|---|---|
Bio Solar Industri (B40) | 21.400.000 | 21.450.000 | +0,23% |
Biosolar Industri (B-0) | 17.500.000 | 17.600.000 | +0,57% |
Minyak Tanah / Kerosene | 13.700.000 | 13.700.000 | Stabil |
MFO (Marine Fuel Oil) | 13.700.000 | 13.750.000 | +0,36% |
Kesimpulan tren:
- Kenaikan harga Biosolar B40 dan B-0 terpantau sangat tipis, mengindikasikan pasar mulai stabil setelah kenaikan besar di awal bulan.
- Harga Kerosene tetap tidak berubah, sedangkan MFO hanya mengalami penyesuaian kecil.
- Pola ini menandakan stabilisasi harga keekonomian setelah periode fluktuatif pada kuartal ketiga 2025.
Implikasi untuk industri:
- Pelaku usaha kini dapat melakukan perencanaan operasional yang lebih presisi karena harga mulai bergerak stabil.
- Namun, tren ini juga menunjukkan bahwa harga B40 sudah mencapai titik keekonomian baru yang lebih tinggi dari sebelumnya.
Insights untuk Industri dan Pelaku Bisnis
Fokus pada Biosolar B40
Lonjakan harga Biosolar B40 pada Oktober 2025 menjadi perhatian utama bagi industri. Meski harganya naik lebih dari 20% dibanding September, penggunaan B40 tetap relevan dan strategis karena beberapa faktor:
- Kepatuhan Regulasi: Pemerintah terus mendorong bauran energi berbasis biodiesel hingga 40%. Dengan menggunakan B40, perusahaan tetap berada dalam koridor hukum, terhindar dari sanksi, dan mendukung target transisi energi nasional.
- Efisiensi Operasional: Hasil uji laboratorium sebelumnya menunjukkan B40 memiliki cetane index yang baik dan kadar sulfur rendah, sehingga pembakaran lebih sempurna dan mesin bekerja optimal. Efisiensi ini membantu mengurangi konsumsi bahan bakar per jam operasional meski harga naik.
- Dukungan Reputasi & ESG: Penggunaan energi ramah lingkungan menjadi nilai tambah dalam Environmental, Social, and Governance (ESG). Perusahaan yang beralih ke B40 dapat meningkatkan citra positif di mata konsumen, investor, dan mitra bisnis.
Intinya: B40 bukan hanya sekadar bahan bakar, melainkan juga strategi bisnis jangka panjang untuk menyeimbangkan efisiensi biaya, kepatuhan hukum, dan reputasi keberlanjutan.
Percayakan Pasokan B40 Anda pada PASLOG
Jika perusahaan Anda ingin memastikan pasokan Biosolar B40 yang terjamin kualitasnya, legal, dan sesuai regulasi pemerintah, maka PT Patra Sinergi Logistik (PASLOG) adalah mitra yang tepat.
- Distributor resmi & patuh hukum
- Jaminan kualitas sesuai standar uji laboratorium
- Layanan konsultasi untuk kebutuhan industri
Hubungi tim PASLOG sekarang dan temukan solusi pasokan bahan bakar terbaik untuk mendukung pertumbuhan bisnis Anda.