Solar industri atau High Speed Diesel (HSD) adalah bahan bakar penting bagi banyak sektor industri, mulai dari manufaktur hingga logistik.
Namun, kualitas solar yang buruk atau terkontaminasi bisa menyebabkan kerusakan serius pada mesin, meningkatkan biaya perawatan, bahkan menghentikan operasional.
Oleh karena itu, penting bagi pelaku industri untuk mengenali ciri-ciri solar industri yang sudah terkontaminasi agar dapat segera mengambil tindakan pencegahan.
Berikut ini beberapa ciri-ciri utama solar industri yang terkontaminasi:
1. Perubahan Warna
Solar yang baik umumnya berwarna kuning cerah atau kekuningan. Jika warnanya berubah menjadi keruh, coklat gelap, atau kehitaman, ini bisa menjadi indikasi adanya kontaminasi. Perubahan warna bisa disebabkan oleh oksidasi, keberadaan mikroorganisme, atau pencampuran dengan air dan zat lain yang tidak seharusnya.
Cek jenis warna solar industri yang baik di artikel ini.
2. Adanya Endapan atau Partikel Asing
Solar yang terkontaminasi biasanya mengandung partikel asing seperti lumpur, pasir halus, atau sedimen lainnya. Endapan ini sering terlihat mengendap di dasar tangki penyimpanan atau drum. Jika solar dibiarkan dalam wadah bening, solar yang bersih akan tetap jernih, sementara solar tercemar akan menunjukkan adanya lapisan atau kekeruhan.
3. Kandungan Air Tinggi
Salah satu kontaminan paling umum dalam solar adalah air, baik dari kelembapan udara, kondensasi, atau pencampuran yang tidak disengaja. Air dalam solar bisa memicu pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur, yang selanjutnya menghasilkan lumpur biologis (bio-sludge). Keberadaan air juga dapat merusak sistem injeksi bahan bakar dan menyebabkan karat di bagian logam mesin.
Tanda adanya air bisa terlihat dari:
- Solar tampak seperti memiliki dua lapisan (air dan solar tidak tercampur).
- Terdapat tetesan air di dasar tangki atau botol uji.
- Korosi cepat pada filter bahan bakar.
4. Bau Tidak Sedap atau Asam
Solar industri yang berkualitas baik memiliki bau khas bahan bakar. Jika solar mengeluarkan bau yang menyengat, asam, atau tercium busuk, hal ini bisa menandakan adanya pembusukan akibat aktivitas mikroba atau proses oksidasi. Bau tidak normal ini merupakan peringatan awal bahwa solar sudah tidak layak pakai.
5. Penurunan Performa Mesin
Salah satu dampak langsung dari penggunaan solar terkontaminasi adalah penurunan performa mesin. Gejala yang bisa terjadi antara lain:
- Mesin sulit dinyalakan.
- Tenaga mesin menurun drastis.
- Mesin sering mati mendadak.
- Asap knalpot lebih pekat dari biasanya.
Jika performa mesin terus memburuk padahal perawatan rutin dilakukan, ada baiknya memeriksa kualitas bahan bakar yang digunakan.
6. Filter Bahan Bakar Cepat Tersumbat
Filter bahan bakar berfungsi menyaring kotoran sebelum solar masuk ke sistem pembakaran. Jika filter sering sekali tersumbat atau kotor padahal baru diganti, bisa jadi penyebabnya adalah solar yang sudah tercemar. Filter yang tersumbat menyebabkan tekanan bahan bakar tidak stabil dan membuat kinerja mesin terganggu.