Solar industri adalah salah satu bahan bakar yang digunakan secara luas dalam berbagai sektor, mulai dari transportasi hingga industri berat. Salah satu aspek yang seringkali membingungkan adalah warna dari solar tersebut.
Meskipun warna solar terlihat sepele, sebenarnya warna ini memiliki arti dan fungsi yang sangat penting, loh. Lantas, apa saja warna solar industri dan fungsinya? Simak selengkapnya berikut ini!
Warna Solar Industri
Berikut adalah deretan warna solar pada industri beserta kegunaannya:
1. Solar Warna Kuning (Biasa)
Solar dengan warna kuning atau keemasan adalah jenis solar yang paling umum digunakan di berbagai sektor industri. Bisanya digunakan untuk mesin diesel, truk, alat berat, dan kendaraan industri. Solar kuning ini adalah bahan bakar yang tidak diberi tambahan pewarna, dan merupakan solar standar yang dipasarkan tanpa subsidi.
2. Solar Warna Merah (Subsidi)
Salah satu jenis solar yang cukup terkenal adalah solar berwarna merah. Warna merah pada solar ini menandakan bahwa bahan bakar tersebut adalah solar subsidi, yang diberikan dengan harga lebih murah oleh pemerintah.
Solar merah biasanya digunakan untuk keperluan sektor tertentu yang tidak berhubungan dengan perdagangan atau transportasi umum. Penggunaan ini lebih sering diawasi oleh pemerintah karena terkait dengan kebijakan subsidi bahan bakar.
3. Solar Warna Hitam atau Coklat Tua
Jika Anda menemukan solar berwarna hitam atau cokelat tua, itu biasanya berarti solar tersebut telah tercemar atau kualitasnya sudah menurun. Solar yang berubah warna menjadi hitam atau cokelat tua dapat mengindikasikan bahwa bahan bakar tersebut mengandung kotoran, air, atau partikel lainnya yang dapat merusak mesin.
Oleh karena itu, solar jenis ini tidak disarankan untuk digunakan, karena dapat mengganggu performa mesin dan meningkatkan biaya perawatan.
Apa Dampaknya Jika Menggunakan Solar yang Salah?
Menggunakan solar yang tidak sesuai atau tercemar bisa berdampak buruk pada mesin dan kinerja operasional. Selain merusak mesin, penggunaan solar berkualitas buruk juga dapat menyebabkan biaya perawatan yang lebih tinggi dan menurunkan efisiensi bahan bakar.
Selain itu, penggunaan solar yang tidak sesuai dengan peraturan, seperti solar merah untuk keperluan komersial, dapat menimbulkan masalah hukum dan sanksi dari pihak berwenang.
Dengan mengetahui perbedaan warna solar, Anda dapat lebih mudah memilih bahan bakar yang sesuai untuk kebutuhan industri Anda. Pastikan selalu memilih solar yang berkualitas dan sesuai dengan peruntukannya agar operasional bisnis Anda berjalan dengan lancar dan efisien.