Dalam industri energi, biodiesel semakin banyak digunakan sebagai alternatif bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Di Indonesia, berbagai campuran biodiesel dengan solar telah diperkenalkan, di antaranya B35 dan B40. Keduanya memiliki perbedaan signifikan yang perlu dipahami sebelum digunakan untuk keperluan kendaraan atau industri.
Apa Itu B35 dan B40?
B35 dan B40 merupakan jenis campuran bahan bakar yang terdiri dari solar dengan persentase tertentu dari biodiesel berbasis minyak nabati.
Bahan bakar B35 merupakan bahan bakar yang terdiri dari 3% biodiesel dan 97% solar. Campuran ini diperkenalkan untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil serta menurunkan emisi karbon.
Sedangkan bahan bakar B40 mengandung 40% biodiesel dan 60% solar. B40 merupakan bagian dari kebijakan energi nasional untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan dan mengurangi dampak lingkungan.
Perbedaan Utama B35 dan B40
Perbedaan paling mendasar antara B35 dan B40 adalah persentase kandungan biodieselnya. B35 memiliki kandungan biodiesel yang lebih rendah dibandingkan B40, sehingga sifatnya masih sangat mirip dengan solar konvensional.
B35 tidak memiliki dampak besar terhadap performa mesin karena kandungan biodieselnya masih rendah. Sementara itu, B40 yang memiliki kandungan biodiesel lebih tinggi dapat memberikan pelumasan lebih baik, tetapi juga memerlukan adaptasi pada beberapa jenis mesin agar tidak terjadi penyumbatan filter atau perubahan performa.
Efisiensi dan konsumsi bahan bakar mesin yang menggunakan B40 cenderung memiliki konsumsi bahan bakar sedikit lebih tinggi dibandingkan B35. Hal ini karena karakteristik biodiesel yang memiliki nilai kalor lebih rendah dibandingkan solar. Namun diimbangi dengan dampak lingkungan yang lebih baik.
Sedangkan dampak lingkungan dari kedua jenis ini berbeda. Kandungan B40 lebih ramah lingkungan dibandingkan B35 karena mengandung lebih banyak biodiesel yang bersumber dari minyak nabati. Dengan meningkatnya kadar biodiesel, emisi gas rumah kaca yang dihasilkan lebih rendah, mendukung program keberlanjutan energi nasional.
Karena memiliki kandungan biodiesel lebih tinggi, B40 umumnya memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan B35. Selain itu, ketersediaan B40 masih terbatas dibandingkan B35 yang lebih umum digunakan di berbagai sektor.
B35 dan B40 memiliki keunggulan masing-masing tergantung pada kebutuhan penggunaan. B35 lebih cocok untuk kendaraan konvensional yang ingin mulai beralih ke bahan bakar ramah lingkungan tanpa perlu modifikasi mesin. Sementara itu, B40 lebih disarankan untuk sektor industri dan kendaraan yang sudah dirancang untuk menggunakan campuran biodiesel yang lebih tinggi.
Jika Anda mencari bahan bakar biodiesel berkualitas dengan suplai yang terpercaya, Patra Sinergi Logistik siap memenuhi kebutuhan Anda. Sebagai supplier bahan bakar yang berpengalaman, Patra Sinergi Logistik menawarkan produk berkualitas tinggi untuk mendukung operasional bisnis Anda. Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan solusi bahan bakar terbaik!