Jenis bahan bakar truk berbeda dengan kendaraan komersil, misalnya sepeda motor atau mobil. Hal ini karena truk dirancang untuk mengangkut beban besar sehingga membutuhkan bahan bakar dengan karakteristik khusus.
Ada beberapa jenis bahan bakar truk yang sering digunakan, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya. Berikut adalah jenis-jenis bahan bakar truk yang perlu Anda ketahui!
1. Bahan Bakar Bensin
Truk yang menggunakan bahan bakar bensin biasanya memiliki ukuran mesin yang lebih kecil dan ringan. Kelebihan utama dari bahan bakar bensin adalah mesin yang lebih halus sehingga lebih cocok untuk truk yang digunakan dalam jarak pendek atau di area perkotaan.
Namun, truk berbahan bakar bensin cenderung lebih boros bahan bakar dan tidak seefisien truk diese. Harga bensin juga cenderung lebih mahal daripada solar, sehingga biaya operasional bisa lebih tinggi.
2. Gas Alam
Seiring dengan upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi udara, bahan bakar alternatif seperti gas alam semakin populer. CNG (Compressed Natural Gas) dan LNG (Liquefied Natural Gas) adalah jenis bahan bakar yang berasal dari gas alam yang diproses menjadi bentuk cair atau gas terkompresi.
Kelebihan CNG dan LNG adalah emisi yang lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar fosil seperti solar atau bensin. Truk berbahan bakar CNG atau LNG juga cenderung lebih murah dalam hal biaya operasional dan lebih ramah lingkungan. Namun, infrastruktur pengisian bahan bakar CNG/LNG di Indonesia masih terbatas, sehingga penggunaan bahan bakar ini lebih terbatas pada wilayah tertentu.
3. Bahan Bakar Listrik
Truk berbahan bakar listrik kini mulai diperkenalkan sebagai alternatif ramah lingkungan. Truk listrik menggunakan motor listrik yang digerakkan oleh baterai yang dapat diisi ulang. Kelebihannya, kendaraan ini tidak menghasilkan emisi gas buang dan lebih efisien dalam penggunaan energi.
Namun, truk listrik memiliki keterbatasan dalam jarak tempuh dan waktu pengisian baterai. Infrastruktur pengisian daya juga masih terbatas, meskipun semakin berkembang. Truk listrik lebih cocok untuk penggunaan di kota-kota besar atau dalam jangkauan dekat dengan pengisian daya yang mudah diakses.
4. Bahan Bakar Hidrogen
Bahan bakar hidrogen adalah jenis bahan bakar yang juga sedang dikembangkan untuk kendaraan, termasuk truk. Truk hidrogen menggunakan sel bahan bakar hidrogen yang menghasilkan listrik untuk menggerakkan motor truk. Kelebihan bahan bakar ini adalah emisi yang hanya menghasilkan uap air, menjadikannya sangat ramah lingkungan.
Namun, teknologi hidrogen masih dalam tahap pengembangan dan membutuhkan infrastruktur yang lebih maju untuk penyimpanan dan pengisian bahan bakar. Selain itu, biaya truk hidrogen juga relatif lebih mahal, sehingga masih jarang digunakan.
5. Bahan Bakar Solar
Bahan bakar solar adalah jenis bahan bakar yang paling umum digunakan oleh truk di Indonesia. Solar memiliki kelebihan dalam hal efisiensi dan daya jelajah yang lebih jauh dibandingkan dengan bahan bakar bensin.
Mesin diesel juga dikenal lebih kuat dan lebih tahan lama, membuatnya menjadi pilihan utama untuk truk angkutan barang dalam jarak jauh atau beban berat.
Kelebihan lain dari solar adalah harga yang lebih terjangkau, dan mesin diesel hemat bahan bakar sehingga bisa mengurangi pengeluaran biaya operasional dalam jangka panjang.
Namun, mesin diesel juga menghasilkan emisi gas buang yang lebih tinggi. Untuk itu, beberapa truk diesel terbaru sudah dilengkapi dengan teknologi penyaring emisi agar lebih ramah lingkungan.
Solar tetap menjadi pilihan utama, namun bahan bakar alternatif seperti CNG, listrik, dan hidrogen semakin populer karena ramah lingkungan. Untuk memastikan truk Anda beroperasi secara optimal, penting untuk memilih bahan bakar yang sesuai dengan kebutuhan Anda.