Mengenal B40: BBM Baru yang Diperkenalkan Pertamina

Patra Sinergi

BBM Industri

Pertamina resmi mulai menyalurkan BBM B40, menindaklanjuti keputusan Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang meningkatkan kandungan FAME (Fatty Acid Methyl Ester) dalam Biosolar dari 35% (B35) menjadi 40% (B40). 

Kebijakan ini dituangkan dalam Kepmen ESDM No. 345.K/EK.01/MEM.E/2024 yang ditetapkan pada 30 Desember 2024. Langkah ini menunjukkan komitmen kuat Indonesia dalam mendukung energi ramah lingkungan dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Apa itu B40?

BP40 adalah singkatan dari Biodiesel Premium 40, yang merujuk pada jenis bahan bakar biodiesel dengan kandungan FAME (Fatty Acid Methyl Ester) sebesar 40%. BP40 digunakan dalam program B40 yang bertujuan untuk menggantikan sebagian bahan bakar fosil dengan energi terbarukan, yakni biodiesel yang dihasilkan dari minyak nabati, seperti kelapa sawit.

Kebijakan ini diadopsi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan ketergantungan terhadap energi fosil, sekaligus mendukung perekonomian Indonesia, khususnya di sektor kelapa sawit. 

BP40 umumnya digunakan dalam kendaraan atau mesin diesel tanpa memerlukan modifikasi besar, dan keberadaannya menjadi bagian dari upaya pemerintah Indonesia untuk menciptakan energi yang lebih ramah lingkungan.

Manfaat Penggunaan B40

B40 mempunyai manfaat yang menguntungkan bagi pengguna. Tidak irit biaya saja, tetapi juga baik untuk lingkungan. Berikut adalah beberapa contoh manfaat menggunakan B40.

1. Ramah lingkungan

Salah satu alasan utama pengenalan B40 adalah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Kendaraan atau mesin diesel yang menggunakan B40 menghasilkan emisi CO2 yang lebih rendah dibandingkan dengan yang menggunakan solar murni. Biodiesel yang terbuat dari sumber nabati menyerap CO2 saat proses tumbuhnya, sehingga mengurangi jejak karbon yang dihasilkan selama proses pembakarannya.

2. Mengurangi ketergantungan energi fosil

Dengan meningkatnya penggunaan B40, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada minyak bumi dan meningkatkan ketahanan energi nasional. Ini juga menjadi langkah strategis untuk mengurangi dampak fluktuasi harga minyak dunia yang seringkali memengaruhi perekonomian Indonesia.

3. Meningkatkan perekonomian lokal

Selain mendukung industri kelapa sawit, penggunaan B40 juga berpotensi mengurangi impor bahan bakar fosil, sehingga menghemat devisa negara. Selain itu, proses produksi biodiesel yang membutuhkan bahan baku dalam negeri akan menciptakan lapangan kerja baru di sektor industri.

Demikan penjelasan ringkas mengenai bahan bakar B40 yang baru saja diluncurkan oleh Pertamina.

Ingin memperoleh bahan bakar yang berkualitas? Pilih PT Patra Sinergi sebagai penyedia bahan bakar untuk kebutuhan industri Anda. Kami siap antar hari ini!

Bagikan:

Tags

Baca Juga

Leave a Comment